Fahri Hamzah: Apakah Kita Sengaja Menyongsong Krisis Sosial Politik?

Fahri Hamzah: Apakah Kita Sengaja Menyongsong Krisis Sosial Politik?

Fahri Hamzah: Apakah Kita Sengaja Menyongsong Krisis Sosial Politik?

Fahri Hamzah: Apakah Kita Sengaja Menyongsong Krisis Sosial Politik? – Mantan wakil ketua DPR Fahri Hamzah lewat Twitter menyampaikan pesan kepada Presiden Joko Widodo agar segera memfungsikan Ketua MUI yang dijabat oleh Maruf Amin. Ia mempertanyakan fungsi Ma’ruf Amin di dalam lembaga ulama dan cendekiawan di Indonesia itu.

“Bapak presiden yth, Selain memimpin negara, bangsa kita lahir karena agama, itulah dasar sila ketuhanan yang maha esa, segeralah fungsikan ketua MUI cq. wakil presiden supaya agama secara masif bisa ikut tangani corona. Galang persatuan pak, jangan berantem!” kata Fahri Hamzah lewat akun Twitter miliknya, Kamis (25/6/2020).

ia mengatakan , Maruf Amin dipilih Joko Widodo sebagai wakil presiden sebab memiliki kemampuan dan peran penting didalam agama.

“Waktu bapak memilih bapak KH ma’ruf amin, pasti karena ia akan menjadi pasangan sempurna bagi rakyat dan bangsa ini. Maka, ia harus nampak membantu bapak dalam melihat peran penting agama. Kita kerahkan segala tenaga untuk melawan musuh bukan untuk melawan bangsa sendiri,” sambung Fahri lagi.

Fahri hamzah juga mengaitkannya dengan sila pertama Pancasila. Menurutnya, Pancasila ialah alat pemersatu bangsa, bukan alat sengketa. Ia juga memeprtanyakan peran Ma’ruf Amin sebagai Ketua MUI saat terjadi keributan di tengah masyarakat yang melibatkan perspektif agama.

“Lalu dimana ketua MUI kyai Ma’ruf yang sampai sekarang masih menjabat? Kenapa senyap? Kenapa kita tak kunjung bersatu? Kenapa kita tidak fokus saja selesaikan krisis kesehatan, lalu krisis ekonomi yang menghadang? Apakah kita sengaja menyongsong krisis sosial dan politik?” jelas Fahri Hamzah.

Sebelumnya, beberapa ormas diketahui mengadakan aksi demo yang menentang RUU HIP. Dalam demo itu mengatakan , RUU HIP dianggap berbrda nilai-nilai Pancasila.    Daftar IDN Poker Pulsa

Sebagaimana diketahui dalam poin RUU HIP, ada klausul Trisila dan Ekasila serta frasa ‘Ketuhanan yang Berkebudayaan’ yang membuat kontroversi. beberapa ormas dan tokoh menolak usulan itu.

Sampai saat ini, DPR sudah tujuh kali membahas mengenai RUU HIP dan secara resmi menjadi RUU inisiatif DPR dalam rapat paripurna pada Selasa (12/6/2020). Kini, pembahasan selanjutnya hanya tinggal menunggu persetujuan dari Presiden Joko Widodo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *