Lika-liku Achmad Purnomo Vs Gibran Raih Tiket PDIP di Solo

Lika-liku Achmad Purnomo Vs Gibran Raih Tiket PDIP di Solo

Lika-liku Achmad Purnomo Vs Gibran Raih Tiket PDIP di Solo

Lika-liku Achmad Purnomo Vs Gibran Raih Tiket PDIP di Solo- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum DPP PDIP) Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan orang yang diusung di Pilkada Solo 2020 pada Juli mendatang. Sejauh ini, ada dua nama bakal calon yang mengemuka yakni Achmad Purnomo dan Gibran Rakabuming Raka.

Informasi terakhir, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Ba mbang ‘Pacul’ Wuryanto, menyangkal kabar yang menyebut Megawati sudah meneken rekomendasi dukungan untuk Gibran di Pilkada Solo 2020.

Bambang menegaskan PDIP belum ada sikap resmi mengenai pemilihan wali kota Solo sampai saat ini sebab pihaknya tak ingin mengurus kontestasi politik saat rakyat kesulitan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

“Kabar rekomendasi boleh saja, tetapi apa itu sudah diluncurkan? Belum, jawabannya belum. Kenapa? Solo masih ribut covid,” Ujar Bambang saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (18/6).

Keputusan Megawati mengenai calon yang akan diusung di Pilkada Solo 2020 menjadi hal yang dinantikan publik sejak Oktober 2019.

Dikarenakan perebutan tiket tersebut diwarnai kegaduhan setelah Ketua Pimpinan Anak Cabang Partai (PAC) PDIP Banjarsari, Solo, Joko Santoso mengatakan pihaknya mendukung Gibran dengan setengah hati, bila Megawati memutuskan mencalonkan putra sulung Presiden Joko Widodo itu di Pilkada Solo 2020.

Sepak terjang Purnomo di dunia politik pertama kali muncul pada Pilkada Solo 2005 silam saat melawan Jokowi. Saat itu, Purnomo berpasangan dengan Yuliadi sebagai calon wakil wali kotanya.

Tetapi, Purnomo dan Yuliadi kalah dari pasangan Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo yang diusung oleh PDIP.

Pada 2012, FX Rudyatmo menjabat sebagai Wali Kota Solo. Purnomo pun menjadi satu di antara calon yang direkomendasikan PDIP untuk mengisi jabatan Wakil Wali Kota Solo.

Usai bersaing dengan Teguh Prakosa yang juga direkomendasikan PDIP, Purnomo akhirnya terpilih menjadi Wakil Wali Kota Solo.

Jelang Pilkada Solo 2020, Purnomo sudah mendapatkan rekomendasi dari DPC PDIP Solo. Rudyatmo sebagai Ketua DPC PDIP Solo mendorong DPP PDIP mencalonkan Purnomo sebagai Calon Wali Kota Solo di Pilkada Serentak 2020.

Ia mengatakan Purnomo sudah memenuhi kriteria sebagaimana jargon PDIP ‘lima mantap’.

“Kita yang di DPC sudah melihat, beliau ini sudah mantap semua,” Pungkas Rudy, Selasa (16/6).

Rudyatmo menyatakan bahwa DPC PDIP Solo terus mengkampanyekan pasangan Purnomo-Teguh yang dicalonkan melalui penjaringan internal partai. Selain memasang spanduk di berbagai tempat, DPC PDIP Solo juga rajin mengadakan kegiatan untuk menggalang dukungan masyarakat untuk Purnomo-Teguh.

“Kita setiap sore nyemprot disinfektan kemana-mana itu kan sudah kampanye. Selalu kita dengungkan Puguh (Purnomo-Teguh),” jelasnya.

Purnomo sendiri mengaku tak heran jika rivalnya, Gibran nanti tercantum di surat rekomendasi dari DPP PDIP.

Calon petahana itu mengatakan Gibran hampir pasti bakal mendapatkan surat sakti dari DPP sebab statusnya sebagai putra Jokowi.

“Apa itu mengejutkan? Menurut saya tidak. Anak presiden kok. Malah saya sering guyon dengan Pak Rudy, itu sudah bisa diduga kok (isi) rekomendasinya,” ungkap Purnomo saat ditemui di kediamannya, Sabtu (20/6).

Menurut Purnomo, peluang Gibran melenggang sebagai calon wali kota Solo sangat besar karena realitas politik di Tanah Air lebih menguntungkan mereka yang memiliki hubungan keluarga dengan tokoh besar.

“Yang saya dengar malah tidak hanya di Solo. Di Medan Juga,” jelas merujuk pencalonan Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution.

Sementara itu, Gibran pertama kali menyampaikan niat untuk maju sebagai calon wali kota Solo pada pertengahan Oktober 2019. Padahal, Gibran sempat menyatakan enggan terjun ke politik saat menjamu putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di kedai Markobar di Solo, 9 April 2018.

“Saya juga tidak mau berpolitik. Yang merah, biru, hijau, dan lainnya. Hari ini saya cuma sebagai teman saja. Kita cuma silaturahmi,” kata Gibran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *